UPACARA ADAT HINDU BALI

Bali selain di kenal dengan pulau seribu pura.. juga di kenal dengan banyak upacara adatnya.
bagi anda yang sudah pernah ke Bali, mungking sudah tau sedikit atau banyak tentang upacara adat Umat Hindu di Bali, tapi apa salahnya untuk menyimak postingan berikut ini :


  1. UPACARA NGABEN 

Ngaben adalah upacara pembakaran jenazah atau kremasi umat Hindu di Bali, Indonesia. Acara Ngaben merupakan suatu ritual yang dilaksanakan guna mengirim jenasah kepada kehidupan mendatang. Jenasah diletakkan selayaknya sedang tidur, dan keluarga yang ditinggalkan akan senantiasa beranggapan demikian (tertidur). Tidak ada airmata, karena jenasah secara sementara waktu tidak ada dan akan menjalani reinkarnasi atau menemukan pengistirahatan terakhir di Moksha (bebas dari roda kematian dan reinkarnasi).
Pada masa sekarang ini masyarakat Hindu di Bali sering melakukan Ngaben secara massal / bersama, untuk meghemat biaya yang ada, dimana Jasad orang yang meninggal untuk sementara dikebumikan terlebih dahulu sampai biaya mencukupi baru di laksanakan, namun bagi orang dan keluarga yang mampu upacara ngaben dapat dilakukan secepatnya, untuk sementara waktu jasad disemayamkan di rumah, sambil menunggu waktu yang baik. Ada anggapan kurang baik bila penyimpanan jasad terlalu lama di rumah, karena roh orang yang meninggal tersebut menjadi bingung dan tidak tenang, dia merasa berada hidup diantara 2 alam dan selalu ingin cepat dibebaskan.
Pelaksanaan Ngaben itu sendiri harus terlebih dahulu berkonsultasi dengan pendeta untuk menetapkankan kapan hari baik untuk dilakukannya upacara. Sambil menunggu hari baik yang akan ditetapkan, biasanya pihak keluarga dan dibantu masyarakat beramai ramai melakukan Persiapan tempat mayat ( bade/keranda ) dan replica berbentuk lembu yang terbuat dari bambu, kayu, kertas warna-warni, yang nantinya untuk tempat pembakaran mayat tersebut.

zenazah yg sudah di mandikan dan mengenakan pakaian adat bali. diletakan di dalam Bade/keranda yang kemudian akan di bawa beramai-ramai ke kuburan/setra. apabila di dalam perjalan tersebut terdapat persimpangan atau pertigaan jalan. bade tersebut akan di putar sebanyak tiga kali. hal ini di percaya supaya sang arwahbingung dan tidak kembali lagi.


arakan zenazah di iringi oleh gamelan dan kidung suci, pada depan hingga belakang bade terdapat kain putih panjang yg dimaksudkan sebagai simbol jembatan penghubung sang arwah untuk dapat kembali ke asalnya.







Share artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg

jangan sungkan berkomentar dengan sopan
dilarang memasang spam, memasang iklan, link aktif/mati dan memasang hal tentang pornografi.

Apabila ingin memasang gambar, cukup masukan link gambarnya.
Gunakan Konversi kode jika ingin memasukan kode script


Konversi KodeEmoticon